This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak

Salah satu modul yang dipelajari Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 1 adalah "Nilai dan Peran Guru Penggerak", dalam mempelajari modul tersebut, ada serangkalan kegiatan pembalajaran, termasuk penugasan untuk membuat slide presentasi dan video mengenai topik tersebut. Berikut adalah salah satu produknya:

1. Video di laman Youtube:


2. File presentasi





Soal PAS Kelas 4 Semester 2 PJOK

 

Soal PAS Kelas 4 Semester 2 PJOK
Soal PAS Kelas 4 Semester 2 PJOK

Soal PAS Kelas 4 Semester 2 PJOK





RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA BERDASARKAN PEMIKIRAN KHD



Pengetahuan mengenai Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, merupakan informasi berharga yang bisa saya bawa kembali ke kelas saya. Sistem among berazaskan kekeluargaan dengan “asah, asih, dan asuh” mengingatkan saya kembali akan pentingnya keikhlasan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Banyaknya beban kurikulum, tuntutan pengembangan karir, administrasi, dan banyak masalah lain sepertinya cukup menghabiskan energi keikhlasan dalam diri saya selama ini. Mugkin inilah saatnya untuk kembali “merdeka”. Kembali meluruskan niat, kembali membenahi diri agar menjadi pribadi yang bermutu kepribadian dan kerohaniannya, sehingga dapat menjadi sosok teladan bagi siswa.

Selain langkah di atas, dari pandangan KHD mengenai bagaimana memfasilitasi kodrat alam anak dalam KBM, saya ingin mencoba menerapkan pembelajaran bermuatan dolanan anak. Dengan langkah tersebut siswa lebih menikmati proses belajarnya, belajar berbagai karakter posittif, juga dapat mencapai hasil belajar yang diamanahkan kurikulum. dengan  kata lain anak juga akan "Merdeka Belajar". Berikut adalah Rancangan Aksi Nyata yang akan dilaksanakan:


Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara



Alhamdulilah, di masa pandemi ini, saya berkesempatan menjadi peserta program Pendidikan Guru Penggerak yang diluncurkan kemdikbud dalam rangka memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Sebelum mengikuti PGP dan mempelajari modul 1.1 khususnya pada materi “Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara” dalam pembelajaran saya banyak dipengaruhi pendapat Dale dan Piaget. Saya merasa sepaham dengan Piaget yang mengatakan bahwa dasar dari belajar adalah aktivitas anak bila ia berinteraksi dengan lingkungan sosial dan lingkungan fisiknya. Juga pendapat bahwa pertumbuhan anak merupakan suatu proses sosial sehingga jika anak tidak berinteraksi dengan lingkungan fisiknya sebagai suatu individu terikat, tetapi sebagai bagian dari kelompok sosial. Selama ini, saya lebih banyak melihat dan menilai pembelajaran dari sisi kognitif, namun meskipun sepakat dalam hal tersebut, saya kurang sependapat pada pendapat Piaget bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik semata, yaitu suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis perkembangan sistem syaraf. Sebagai individu yang berkembang di lingkungan yang cukup religius, saya merasa pendapat tersebut agak bertentangan dengan kepercayaan saya akan campur tangan Tuhan dalam kehidupan manusia. Saya percaya bahwa Tuhan, menciptakan alam semesta dengan keteraturan (hukum alam), namun demikian jika Dia berkehendak, sangat mudah bagi Tuhan untuk membuat sesuat di luar hukum alam tersebut.

Dari Dale saya menjadi percaya pentingnya media dan aktivitas yang tinggi dalam pembelajaran. Hal tersebut juga yang melatarbelakangi saya mencoba mengembangkan beberapa media pembelajaran dan mempraktekkan berbagai strategi pembelajaran yang berbeda. Namun demikian dalam praktek nyata di kelas, saya menemukan tidak sepenuhnya teori-teori tersebut bisa memberi dampak yang diharapkan. Dengan pemanfaatan media dan strategi pembelajaran yang sama, sering kali menimbulkan hasil belajar yang sangat bervariasi pada setiap siswa. Pada siswa yang sama pun terkadang hasil belajar berbeda, ketika ada faktor psikologis yang mempengaruhi.

Setelah mempelajari Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, saya mendapatkan banyak tambahan wawasan. Salah satu yang cukup membekas di benak saya adalah mengenai pentingnya peran keluarga dalam proses pembelajaran, juga pembelajaran yang berazaskan kekeluargaan (asah, asih, asuh). Saya sangat terkesan mendengar kisah Ki Hajar yang dibagikan Ki Priyo Dwiarso pada salah satu sesi Video Confrence mengenai bagaimana sikap beliau pada para siswa. Ki Hajar mencetuskan sistem among yang berazaskan kekeluargaan agar anak tidak merasa tercerabut dari perasaan kasih sayang keluarga yang ikhlas suci dari orang tua. Peran orang tua tersebut diharapkan dapat digantikan guru di sekolah.

Dalam sistem among, KHD lebih mengedepankan pedagogi. Peran guru layaknya seorang pengasuh (fasilitator) yang membimbing dan mengasuh anak didiknya dengan ikhlas, sesuai minat dan bakat anak yang diasuh. Untuk itu, guru harus dapat mencermati minat, bakat dan kemampuan masing-masing siswa agar jiwa sang anak tetap merdeka lahir batin dalam belajar. Dengan kata lain, sistem among itu bersendikan kodrat alam dan kemerdekaan.

Menurut KHD dalam mendidik seorang guru harus dapat membaca kodrat alam siswa. Meskipun kodrat alam tersebut terus maju, seiring olah budaya manusia, ada beberapa kodrat alam yang dapat dimanfaatkan dalam KBM. Salah satu kodrat alam anak menurut beliau adalah tenteram dan nyaman di alam kekeluargaan, maka sistem among membawa suasana kehangatan keluarga dalam KBM. Selain itu, kodrat alam yang juga dimiliki anak adalah bermain. Kodrat alam tersebut perlu difasilitasi dengan muatan dolanan anak dan simulasi. Dengan membaca dan memfasilitasi kodrat alam anak, guru dapat mengembangkan minat dan bakat anak, sehingga anak lebih aktif encari tahu, dibadingkan menunggu diberi tahu.

Dari uraian di atas, kita dapat melihat bahwa Ki Hajar Dewantara Sang Bapak Pendidikan Indonesia melihat manusia lebih pada sisi psikologisnya. Menurut beliau manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Beliau mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya.



Menurut KHD, guru hendaknya memiliki kepribadian dan kerohanian yang bermutu, baru kemudian menyediakan diri untuk menjadi pahlawan. Guru juga diharapkan dapat menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembela nusa dan bangsa. Bisa dikatakan bahwa menurut KHD, yang diutamakan dari seorang pendidik adalah fungsinya sebagai model atau figur keteladanan bagi siswa, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Nama Ki Hajar Dewantara sendiri memiliki kaitan erat dengan pendapat di atas. Nama tersebut mengandung makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan, keluhuran, dan keutamaan. Seorang pendidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

Semboyan “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” sesungguhnya mengandung makna yang mendalam. “Tut wuri handayani” yang maknanya “Dari belakang memberikan dorongan dan arahan”, sedangkan “Ing madya mangun karsa” yang artinya “Di tengah menciptakan prakarsa dan ide”, dan “Ing ngarsa sung tulada” yang artinya “Di depan memberi teladan atau contoh tindakan baik” menggambarkan peran ganda guru dalam mendidik. Guru harus bisa membaca keadaan, kapan ia harus berperan sebagai seorang panutan yang memiliki peran dominan dalam memberikan teladan, kapan ia harus membersamai siswa dan berada ditengah-tengah mereka untuk menciptakan prakarsa dan ide, dan kapan harus berada di belakan para siswa dan memberikan dorongan dan arahan.

 Ki Hajar Dewantara juga pernah melontarkan konsep belajar 3 dinding. Sebuah konsep pendidikan mencerminkan tidak adanya batas atau jarak antara pembelajaran di kelas dengan realita di masyarakat.  Belajar bukan sekedar teori dan praktek disekolah, tetapi juga belajar menghadapi realitas dunia. Dengan demikian diharapkan para lulusan sekolah dapat mampu hidup dan bisa berbuat banyak di masyarakat setelah lulus dari sekolah.

Pandangan lain Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan adalah bahwa pendidikan adalah upaya untuk memerdekakan manusia dalam arti bahwa menjadi manusia yang mandiri agar tidak tergantung kepada orang lain baik lahir maupun batin. Namun demikian kemerdekaan disini tidak berarti kebebasan tanpa batas, melainkan bebas yang mejaga tertib dan damainya hidup bermasyarakat. Sistem among melarang hukuman dan pemaksaan dalam KBM karena akan menghambat pertumbuhan jiwa merdeka sang anak. Namun demikian, pemberian sanksi dibolehkan, selama sifatnya seimbang, netral dan adil.

Pengetahuan mengenai Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara, merupakan informasi berharga yang bisa saya bawa kembali ke kelas saya. Sistem among berazaskan kekeluargaan dengan “asah, asih, dan asuh” mengingatkan saya kembali akan pentingnya keikhlasan dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. Banyaknya beban kurikulum, tuntutan pengembangan karir, administrasi, dan banyak masalah lain sepertinya cukup menghabiskan energi keikhlasan dalam diri saya selama ini. Mugkin inilah saatnya untuk kembali “merdeka”. Kembali meluruskan niat, kembali membenahi diri agar menjadi pribadi yang bermutu kepribadian dan kerohaniannya, sehingga dapat menjadi sosok teladan bagi siswa.

Selain langkah di atas, dari pandangan KHD mengenai bagaimana memfasilitasi kodrat alam anak dalam KBM, saya ingin mencoba menerapkan pembelajaran bermuatan dolanan anak. Dengan langkah tersebut siswa lebih menikmati proses belajarnya, belajar berbagai karakter posittif, juga dapat mencapai hasil belajar yang diamanahkan kurikulum. dengan  kata lain anak juga akan "Merdeka Belajar"

 

“Merdeka!!!!”

Soal PAS Semester II Kelas 4 Tema 9

 

Soal PAS Semester II Kelas 4 Tema 9
Soal PAS Semester II Kelas 4 Tema 9 

Soal PAS Semester II Kelas 4 Tema 9 




Soal tema 8 kelas 6 Bumiku

 

Soal tema 8 kelas 6 bumiku
Soal tema 8 kelas 6 bumiku

Soal latihan  tema 8 kelas 6 "Bumiku:




Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim

Materi Pelajaran Tema 1 Subtema 3 kelas V Sekolah Dasar

 Pengaruh Kondisi Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim


Indonesia adalah negara maritim, yaitu negara yang memiliki wilayah lautan yang luas. Luas lautan di Indonesia adalah 3.257.483 km2, sedangkan  wilayah daratan hanya 1.922.570 km2. Jadi sekitar 23 wilayah Indonesia berupa laut. 

Kondisi geografis Indonesia sebagai negara maritim banyak berpengarauh terhadap berbagai aspek kehidupan penduduknya, baik ondisi ekonomi, kehidupan sosial, budaya, maupun transportasi. 

Pengaruh kondisi geografis sebagai negara maritim terhadap kehidupan ekonomi masyarakat

Kondisi geografis sebagai negara maritim banyak mempengaruhi perekenomian warganya, khususnya terhadap mata pencaharian mereka. Hal tersebut sangat dirasakan bagi penduduk yang bertempat tinggal di sekitar perairan. Sebagai negara kepulauan yang terbesar di dunia, apalagi didukung letaknya di sekitar garis katulistiwa, serta kekayaan sumber daya alam dan keindahan alam yang dikaruniakan Tuhan. Penduduk di sekitar pantai dapat menjalani berbagai profesi seperti: 

  1. nelayan, 
  2. petani garam, 
  3. petani kelapa, 
  4. petani rumput laut, 
  5. pembudidaya kerang mutiara, 
  6. pedagang souvenir, 
  7. penyedia jasa transportasi laut
  8. pengusaha pembuatan kapal
  9. pengrajin souvenir dari kerang
  10. atau pemandu wisata dll

Selain memungkinkan beberapa profesi yang dapat ditekuni masyarakat. Sebagai negara maritim juga ada kerugian yang mungkin ditimbulkan. Salah satunya adalah rawannya terjadi penyelundupan. Banyaknya pulau dan luasnya laut bisa menimbulkan kesulitan tersendiri dalam melakukan pengawasan. Karena itulah, jalur laut sering ditempuh para penyelundup barang-barang ilegal dari luar negeri. Hal tersebut tentu saja merugikan negara. Selain rawan penyelundupan. Di lautan Indonesia yang luas dan kaya juga sering kali terjadi pencurian ikan dan hasil laut lainnya. 


Pengaruh Kondisi Geografis sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Sosial

Sejak zaman dahulu, Indonesia yang terletak diantara persilangan jalur perdagangan dunia karena terletak di antara  benua Asia dan benua Australia serta diatara dua samudra, yakni samudra HIndia dan Pasifik, menjadikan bangsa Indonesia banyak berinteraksi secara sosial dengan orang-orang dari berbagai negara, bahkan sejak abad ke 16. 

Dampak yang ditimbulkan kondisi geografis sebagai negara maritim tersebut ada yang positif, tetapi ada pula yang negatif. Beberapa pengaruh positif maupun pengaruh negatif yang mungkin timbul adalah sebagai berikut:

  1. Komunikasi dan interaksi antarpenduduk menjadi lebih mudah, baik antarwarga Indonesia maupun orang Indonesia dengan warga asing. Hal ini didukung adanya kemajuan teknologi di bidang pelayaran antarpulau dan antarnegara.
  2. Terjadinya pembauran, pencampuran, atau peleburan nilai-nilai antar pulau dan antar negara.
  3. Munculnya perkampungan-perkampungan etnis tertentu, seperti Pecina dan Kampung Arab.
  4. Terjadinya perubahan perilaku masyarakat karena pengaruh masuknya pola dan nilai perilaku dari pulau, daerah, maupun negara lain.
  5. Rawan terjadi konflik karena adanya benturan nilai akibat heterogennya warga.


Pengaruh Kondisi Geografis sebagai Negara Maritim terhadap Kehidupan Budaya Masyarakat

Di Indonesia terdapat tidak kurang dari 13.000 pulau dengan ratusan suku bangsa dengan adat, tradisi, bahasa, dan kepercayaan masing-masing. Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh kondisi geografis negara kita ini. Perbedaan tempat tinggal yang dipisahkan oleh lautan mau tidak mau juga mempengaruhi cara hidup dan adat kebiasaan penduduknya. Beberapa pengaruh kondisi geografis tersebut pada sektor budaya antara lain:

  1. Masuknya pengaruh budaya yang baik, sehingga memperkaya keragaman budaya
  2. Terjadi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi
  3. Munculnya budaya-budaya baru yang belum tentu sesuai dengan budaya asli setempat
  4. Hilangnya budaya asli akibat masuknya budaya dari luar


Pengaruh Kondisi Geografis sebagai Negara Maritim terhadap Kegiatan Transportasi

Kondisi wilayah yang berpulau-pulau akan sangat berpengaruh terhadap moda transportasi yang digunakan masyarakat. Pengaruk kondisi geografis sebagai negara maritim pada bidang transportasi adalah:

  1. Transportasi indonesia menjadi beragam. Contohnya kapal,mobil,motor dll
  2. Jalur strategis bertujuan untuk menghubungkan antara pulau satu dengan pulau yang lain adalah jalur laut dan jalur udara.
  3. Menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia


Dari uraian di atas, dapat kita lihat bahwa pengaruh kondisi geografis sebagai negara maritim ada yang positif, ada pula yang sifatnya negatif. Dapatkah kalian kelompokkan  pengaruh negatif dan positif tersebut?

Berikut ini beberapa contohnya:

NO.

PENGARUH POSITIF

PENGARUH NEGATIF

1.

Muncul berbagai bidang pekerjaan terkait pemanfaatan sumber daya alam di laut

Hilangnya budaya asli akiibat masuknya budaya dari luar

2.

Memudahkan komunikasi dan interaksi antar masyarakat

Rawan terjadi konflik karena adanya benturan nilai akibat heterogennya warga.

3.

Masuknya pengaruh budaya yang baik, sehingga memperkaya keragaman budaya

Munculnya budaya-budaya baru yang belum tentu sesuai dengan budaya asli setempat

4.

Terjadi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi

Sumber daya alam/ pembangunan tidak merata di masing-masing pulau/ daerah

5.

Menjadi jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan dunia

Rawan penyelundupan/ pencurian Sumber Daya Alam

Referensi:

  • https://kabarpandeglang.com/efek-negara-maritim-terhadap-kehidupan-ekonomi-dan-sosial-masyarakat/
  • https://heart.lezzat.id/pengaruh-kondisi-geografis-indonesia-sebagai-negara-maritim-terhadap-kehidupan-sosial-masyarakat-halaman-146/
  • https://kumparan.com/berita-hari-ini/pengaruh-geografis-indonesia-sebagai-negara-maritim-terhadap-ekonomi-dan-sosial-1tstc34R0b7/full