INQUIRI APRESIATIF (IA) DAN FRASA KI HAJAR DEWANTARA TENTANG KODRAT ALAM DAN KODRAT ZAMAN

Appreciative Inquiry(AI) atau dalam bahasa Indonesia disebut Inkuiri Apresiatif  atau disingkat IA merupakan Pendekatan Managemen perubahan kolaboratif yang berbasis kekuatan yang dikelbangkan oleh David Cooperider. 

Semua kegiatan, praktik, dan proses IA berpusat pada sisi terbaik organisasi, baik di masa lalu, masa kini, maupun masa depan. Dalam IA dipercaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan.

 

IA dilaksanakan melalui siklus 4D

Discovery- Menemukan, mengangkat capaian terbaik yang ada

Dream- Memimpikan masa depan yang menantang

Design- Merancang berdasarkan kenyataan yang ada

Destiny- Melaksanakan Tindakan agar mimpi terwujud

 

Keterkaitan IA dengan Frasa KHD

KHD berpendapat bahwa Diri manusia menunjukkan adanya suatu kekuatan, sebagaimana telah ditentukan adanya oleh kekuatan dari ilahi. Kekuatan positif tersebut perlu dikembangkan agar anak mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup. Selain itu, KHD juga berpendapat agar kita mendidik anak-anak kita dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri.

Inkuiri Apresisiatif (IA) sejalan dengan frasa KHD, dimana kedua nya memandang bahwa manusia mempuanyai potensi positif maupun negatif. kedua paradigma tersebut juga memandang pentingnya berfokus pada kodrat positif untuk mencapai kesuksesan, keselamatan dan kebahagiaan hidup. Selain itu, terdapat benang merah dari kedua paradigma tersebut dalam hal inovasi. Mendidik anak sesuai kodrat zaman, sudah pasti menuntut jiwa inovatif seorang pendidik. Berinovasi, mengusahakan kondisi yang lebih baik akan lebih mudah terwujud jika dilaksanakan secara kolaboratif antara seluruh pemangku kepentingan, sesuai dengan konsep kekeluargaan KHD yang juga ada dalam konsep IA.

 

Dalam kaitannya dengan frasa Ki Hajar Dewantara mengenai kodrat alam dan kodrat zaman, guru memiliki beberapa peran

Pertama

Menggali dan menumbuh minat dan potensi siswa agar berkembang sesuai tuntutan zaman

 Kedua

Mengarahkan sisi negatif siswa agar menjadi  positif sehingga siswa dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup.     

 Ketiga

Mengusahakan kondisi terbaik  agar segenap potensi yang dimiliki siswa dapat tumbuh dengan optimal.

     

 

Bagaimana menerapkan Paradigma IA dalam proses pendidikan untuk mengarahkan kodrat alam anak agar sesuai kodrat zamannya?

Penerapan IA dalam dunia pendidikan dapat melalui penerapan model BAGJA.

Model BAGJA terdiri atas 5 langkah, yakni

  • Buat Pertanyaan Utama
    pertanyaan utama tersebut merupakan penentu arah perubahan yang diinginkan bersama
  •  Ambil Pelajaran
    Mengambil pelajaran dari pengalaman individu atau kelompok.
  • Gali Mimpi bersama
    Pada tahapan ini komunitas sekolah akan menggali mimpi sebagai keadaan ideal yang diinginkan
  •  Jabarkan Rencana
    Tahapan ini akan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputusan-keputusan.
  •  Atur Eksekusi
    Tahapan ini membantu transformasi rencana menjadi nyata. Diperlukan pertanyaan2 yang dapat membantu memutuskan peran dan  kesepakatan-kesepakatan pelaksanaan.
Narasi mengenai hubungan IA dan fras KHD mengenai kodrat alam dan kodrat zaman dapat Anda simak dalam video berikut:



0 Comments: